Pages

Jumat, 30 September 2011

Instruksi Pembelajaran berbasis bloom taxonomy

Seorang guru yang profesional, tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas,  tetapi harus memiliki instruksi yang baik, juga rencana pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Sehingga konsep materi tersampaikan secara effektif.
          Instruksi yang baik adalah instruksi yang jelas dan mudah dimengerti. Karena dengan demikian kita bisa mengetahui apakah pembelajaran yang disampaikan berhasil atau tidak. Dalam membuat rencana pembelajaran, guru harus memperhatikan tingkatan-tingkatan yang ada pada Bloom Taxonomy. Taksonomi Bloom menyediakan struktur yang sangat baik untuk merancang, menilai dan mengevaluasi efektivitas pelatihan dan pembelajaran. 
Tujuan dari tingkatan taxonomi adalah untuk memperoleh wawasan yang lebih luas tentang tujuan instruksional. Dengan demikian dosen atau pun guru dapat memilih mana yang sesuai dengan mata kuliah  yang diasuhnya dan kegiatan instruksional yang direncanakannya.
     Adapun tingkatan-tingkatan taxonomi yang dimaksud adalah:
  1. Mengingat: Mengingat kembali informasi yang telah siswa peroleh sebelumnya.
  2. Pemahaman: dalam tingakatan ini, siswa diharapan memahami ide-ide dan menggunakan beberapa ide-ide yang relevan tanpa perlu menghubungkan ide-ide lain dengan gejala implikasinya.
  3. Aplikasi: siswa mampu mendemonstraksikan pemahaman yang mereka dapat
  4. Analisis: Kemampuan untuk memilih struktur iformasi kedalam komponen-komponen yang berhubungan.
  5. Evaluasi: Kegiatan membuat penilaian berkenaan dengan nilai sebuah ide, kreasi, cara, atau methode.
  6. Berkreasi: kemampuan membuat sesuatu produk, ide atau cara yang baru
Penulis : kelompok 2

22 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya setuju, bahwa pengajaran yang efektif tentunya ditunjang dengan perencanaan pembelajaran yang telah disiapkan dan instruksi yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Selain itu, tingkatan dari Bloom taxonomi sangat membantu para guru agar dapat mentransfer konsep pembelajaran secara efektif.

Ita Suci Pertiwi mengatakan...

saya sependapat dengan artikel ini menurut saya seorang guru yang baik, memang harus memiliki persiapan yang matang. mulai dari rencana pembelajaran, dan instruksi yang jelas, mencakup tingkatan bloom taxonomi

Ita Suci Pertiwi
(2010110004)

Section B 2010 mengatakan...

saya setuju dengan artikel diatas, bahwa effective teaching itu tak hanya guru nya yang menguasai materi tapi juga instruksi yang baik dari guru tersebut. Bloom taxonomy ini sangat membantu guru untuk membuat instruksi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh pamahaman siswa dalam suatu materi. jika siswa tersebut telah mencapai semua tingkatan taxonomy bloom berarti siswa tersebut telah menguasai materi.

Septy Cartika sari
2010110036

Jefri mengatakan...

Instruksi pembelajaran yang baik memang diperlukan dalam proses pembelajran. Tapi, dalam pembuatannya, guru harus memperhatikan sejauh mana kemampuan siswa-siswanya sendiri. Jangan sampai membebani siswa dengan tingkat intruksinya tinggi dan jangan hanya memperhatikan dari aspek tuntutan. Di sini, guru terutama kita sebagai calon guru harus perlu mandalami watak dan kemampuan berpikir siswa. Menurut pendapat saya kita perlu menciptakan suatu intruksi pembelajaran di dalam kelas yang berlandaskan metode PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan yang juga perlu adalah Menyenangkan).

Jefri Saputra
2010110032

Fransiska Indah mengatakan...

Setuuujaaaaaaaaaaaaaaaa :D
Sebagai calon guru masa depan :p
kita memenag sebaiknya dapat menyampaikan pembelajaran dengan baik, benar, dan efektif. Teapi tidak terbatas hanya pada materi semata, namun juga terhadap pencapaian yang telah didapatkan oleh siswa-siswa kita. Dalam penyampaian materi dan pembelajaran, Bloom Taxonomy tersebut dapat menjadi salah satu dasar untuk membuat pembelajaran yang efektif dan kreatif :)

* fransiska Indah
2010110012

Section B 2010 mengatakan...

wah comentnya pada setuju semua nih.hmmm,tapi memang artikelnya bagus sih.dan saya bukannya ikut-ikutan tapi memang dari hati saya sangat setuju dengan artikel dari kelompok 2 ini. Karena memang benar seorang guru harus mempunyai banyak kompenen agar pelajarannya tersalurkan dengan baik ke siswa.adapun kompenen-kompenennya adalah seperti yang tertulis di artikel di atas adalah mempunyai istruksi yang baik,guru harus mengerti setiap karakter siswa,bisa mengendalikan suasana kelas.Dan menjadikan bloom taxonomy sebagai pegangan dalam mengajar.

maaf y teman-teman jika comentnya sedikit.^_^

by: Ratu Bulkis

Anonim mengatakan...

wah wah.......pada setuja semua ya.
terbukti kalau kalian calon guru yang paham alias mengerti alias understand bagaimana mengajar anak2 berdasarkan tingkatan taksonomi bloom
dalam hatiku yang paling terdalam sedalam-dalamnya saya sangat setuju...hahahaha
sebagai calon guru kita memang seharusnya mengerti tentang level dari taksonomi agar bisa kita terapkan nanti ketika menjadi guru...sehingga dengan menerapkan ini proses pembelajaran diharapkan menjadi lebih effective dan membuat siswa memahami konsep dari pelajaran yang kita berikan..

itu opini saya ya...teman-teman..
have a nice weekend...
^_^

Unknown mengatakan...

topik yang bagus bgt, kajian yang bagus juga tentu...
berdasarkan pengalaman pribadi, bahwa setelah menarapkan intruksi ini, anak didik ku begitu paham konsep.
dan tentu kalian tahu, belajar yg sempurna adalah ngerti konsep.
maka jika kita mengerti keadaan anak yg sesungguhnya, maka betapa luar biasanya anda sebagai calon guru yg luar biasa...
ayo terapkan intruksi ini...
jgn hnya ngajar yg konvensional, kaku, dan text book...

Diyanta Wiga Pratama( 2010 11 00 44)

Section B 2010 mengatakan...

Ada yang mau setuju lagi dengan artikel diatas????? Saya… saya,,,,,hehe,,:).

Pertama kali saya mendenger istilah taxonomi bloom adalah ketika mata kuliah Educational psychology (Matkul bu Cesil,,,, akhirnya ibu Cesil kembali ke SSE,,,,,). Taxnomi bloom terus dibahas lagi dalam mata kuliah lain. Berarti,,,, itu penting,, dan ini adalah tugas kita sebagai calon guru nantinya agar ketika mengajar pergunakanlah instruksi yang berbasis,, taxnomi bloom,,,, kan dah diulang-ulang terus,,, tuh,,,
kalau sudah kita menerapkannya berarti kita ada di level mana ya dalam taxnomi bloom? Ada yang bisa jawab?

Iis Rosita

Section B 2010 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Section B 2010 mengatakan...

Waahh oke sekali nih, tema yang sedang dibicarakan, saya juga setujuh kalau guru memang tidak hanya saja memiliki pengetahuan yang luas, tapi guru juga harus memiliki skill/keterampilan dalam pentrasferan ilmunya kepada murid-muridnya, yang sudah tentu hal itu harus dilakukan setahap demi setahap, karena kalau sekaligus dituangkan kepada muridnya, maka sudah tentu murid yang menerimanya pun akan kebingungan. Namun ada sesuatu hal juga kawan yang perlu diingat, bahwa sebagus apapun perencanaan dalam menyusun instruksi pembelajaran, tapi ketika dalam penyampaiannya seorang guru menggunakan bahasa yang kurang berkenan atau dengan nada intonasi yang seperti orang marah-marah, maka sudah tentu pasti murid-murid tersebut tidak akan menuruti instruksi gurunya, kalaupun mereka mengikuti perintah tersebut, tetapi mereka melaksanakan tugas tersebut dengan setengah hati. Jadi ketika ada kolaborasi yang baik antara instruksi yang diberikan guru dengan penyampain yang menggunakan bahasa yang baik, bukankah hal tersebut akan indah dilihatnya kawan....

Dwi Sintia
Mathematics Department
2010110020

Section B 2010 mengatakan...

Tak jauh berbeda dengan teman- teman yang lainnya...
Saya berpendapat bahwa pembelajaran yang disampaikan semestinya dimulai dari tahapan LOT(Low Order Thinking) hingga ke tahapan HOT(High Order Thinking). Agar ilmunya tidak hanya bersifat mentah tanpa adanya pengaplikasian, tetapi dengan adanya sistem pembelajaran ini siswa dapat mengkonstruksikan pengetahuannya menjadi hal yang lebih real yang diharapkan berguna bagi orang banyak nantinya. Jadi...mari kita gunakan berbagai metode pembelajaran yang variatif dan melatih diri untuk dapat memberikan penjelasan yang effektif dimana singkat, jelas dan padat berisi sehingga siswa dalam mengerjakan tugas tidaklah merasa binggung dan canggung untuk menghubungkan dengan masalah yang ada disekitar siswa. Instruksi memiliki andil penting untuk dapat mengatur kondisi kelas dan juga dalam melaksanaan sistem pembelajaran yang sudah terbentuk oleh siswa.

Ayu Yuliyanti PUrwandari
2010110016
Math Departement

quarta lia mengatakan...

hemt,,,,saya juga setuju dch,,,bukan karena ikut ikutan dari postingan yang sudah ada,,,tapi memang benar dan memang teruji kebenarannya kok. Teman - teman tentu sudah merasakannya kan..gimana para dosen kita mengimplementasikan konsep taksonomi bloom tersebut???\


berbicara masalah instruksi pembelajaran yang baik,, selain menerapkan konsep yang ada pada taksonomi bloom pada setiap aktivitas dalam pembelajaran, kita sebagai calon guru profesional juga perlu mengemas kegiatan dalam pembelajaran menjadi kegiatan yang seefektif mungkin dan semenarik mungkin. Karena tujuan dari taksonomi bloom adalah untuk mendorong penggunaan keterampilan tingkat tinggi diantara siswa selain keterampilan tingkat rendah, sehingga di dalam penggunaannya benar benar harus memperhatikan kebutuhan siswa dan menilai sejauh mana kemampuan berpikir pada si anak. Jangan sampai karena ingin mencapai keenam level dalam taksonomi bloom, anak menjadi terbebani dengan instruksi yang kita berikan dalam pembelajaran dan merasa tertekan karena banyaknya hal yang harus dipenuhi oleh tiap tiap siswa.

Himmatul 'Aliyah
2010110030
Mathematics Department

machrestu mengatakan...

setuju sangat.
menjadi seorang guru tidak hanya bisa mengajar dan menilai, tapi juga harus dapat mengerti, sampai mana penguasaan materi setiap anak didiknya. kalau saya tidak salah, ada yang bilang kemarin menjai guru itu juga harus dapat mengenal setiap siswanya satu persatu. dan untungnya kita sudah dibantu dengan adanya bloom taxonomy ini, seingga kita tidak perlu sulit lagi memilah-milah materi mana yang harus kita sampaikan ke siswa kita, karna kita udah tahu sampai mana kemampuan siswa-siswa kita.

Section B 2010 mengatakan...

Nah kalo semua sudah setuju begini, yuk kita diskusi gimana nih caranya membuat rencana pembelajaran yang menstimulasi siswa agar mempunyai High Order Thinking Skills seperti kata bloom, ada ide?^^

oya, kalo menurut kalian taxonomy bloom itu digunakan ketika apa saja sih? yang terfikir oleh saya, itu digunakan ketika membuat assessment,yaitu ketika menguji kemampuan siswa, apakah proses pengajaran yang kita berikan sudah dapat menstimulasi siswa untuk berkreasi atau hanya sebatas membuat siswa mengingat apa yg kita berikan, kalau menurut kalian gimana?

Susi Dariah
2010110024

Section B 2010 mengatakan...

menanggapi dari teteh susi :D, bloom taxonomy itu selain digunakan ketika asessment, ya ketika pembuatan RPP atau lesson plan. karena disitulah letak kegiatan yang akan dilakukan selama proses pengajaran didalam kelas. Sehingga guru sebaiknya juga menerapkan atau meberikan kegiatan pengajaran yang mengacu pada Bloom Taxonomy juga. Tidak hanya ceramah - ceramah saja yang me - refer pada LOT tapi juga onovatif dan kreatif sang guru untuk mendesain kegiatan belajar mengajar sehingga kognitif siswa bisa mencapai tingkat HOT.


Nah, masalah general dalam dunia pendidikan yang menurutku masih polemik dan masih lumrah adalah kebanyakan guru dan sekolah - sekolah (sepengetahuanku dan sepengalamnku) mereka hanya menerapkan bloom taxonomy hanya sampai tahap applying, understanding atau bahkan remembering saja. mereka beranggapan bahwa siswa yang bisa menghafal, lancar bila ditanay dan bisa menjelaskan apa yang ada dibuku sudah dianggap sebagai siswa yang cerdas dan pintar. padahal kan apabila kita me-refer kembali bloom taxonomy hal tersebut hanya termasuk dalam kategori Low Order Thinking. nah presepsi inilah yang mungkin menjadikan sebagian siswa - siswa hasil pendidikan disebagian sekolah kurang berkompeten bila dibandingkan dengan siswa hasil didikan di negara - negara yang sistem pendidikannya sudah maju.

coba kita lihat saja, bagaimana sistem UN yang pernah kita lalui dahulu (jaman muda dulu :D). Sisem UN yang saya tahu dan sepemahamanku hanya menguji pada tingkat LOT saja. memang sih ada ujian praktek, namun fakta yang ada sorotan utama dan perhatian utama oleh sekolah - sekolah di Indonesia adalah UN - nya saja, ujian praktek terkadang hanya dianggap sebagai pemanis saja. malahan terkadang disepelekan oleh penguji yang mana pengujinya tersebut adalah guru - nya sendiri. "Pasti Lulus lah...Sanatai saja.." uacapan yang kadang terlontar dari penguji kepada peserta ujian prakteknya.

FIKRI AL FATTAH
2010110034

Section B 2010 mengatakan...

Bagus, isi esainya singkat tapi bermakna. pasti yang eli zulkatri dan kawan-kawan yang buat.

Yang pastinya, kita sebagai calon guru yang profesional harus memiliki rencana pembelajaran yang bagus agar pembelajaran yang kita sampaikan bisa menarik dan mudah dimengerti oleh siswa/i kita nantinya.

Section B 2010 mengatakan...

menanggapi teh susi n fikri,
setuju sma eh susi kalau tingkatan bloom taxonomy digunakan untuk assesment, yg mana assesment adalah bagian dari rencana pembelajaran/lesson plan.

Menjawab pertanyaan teh susi, bagaimana membuat rencana pembelajaran agar siswa bisa mencapai HOT?

Menurut q ya teh dalam proses belajar itu sangat penting bahwa siswa harus senang terhadap gurunya dulu,, berdasarkan pengalaman q waktu observasi, q melihat perbedaan yg jelas, ada kelas yang diajarkan oleh guru yang ramah, baik, tegas, dan menyenangkan, itu cenderung malahan murid2nya pada patuh, tapi sebaliknya justru guru yang galak, suka marah2, bentak2, malah muridnya itu semakin susah untuk diatur, ribut terus.
jadi, menurut aku kalau kita ingin murid kita bisa menghargai kita, kita juga harus menghargai mereka, salah satunya dengan membuat RPP yg efektif dan menyenangkan dan di aplikasikan.

secara sederhana dan general saya hanya mau saran, kalo untuk pembukaan pembelajaran guru menanyakan kabar, dan tau masing2 nama anak muridnya, selain itu tentunya ada ice breaking untuk membuat siswa semangat dari awalnya. karena jujur kalau di refleksiin ke q sendiri, aku seneng banget kalo guru2 bisa mengingat nama semua anak muridnya, jadi merasa dihargai :), apalagi guru yang peduli dengan kita dan memotivasi kita.

untuk main activitinya mungkin lebih mengacu ke conceptual understanding dengan memberikan contoh2 agar murid lebih mengerti,membuat metode2 yg kreatif bagaimana caranya agar materi bisa lebih dimengerti, disinilah tentunya juga memerlukan instruksi yang baik dari seornag guru..

dan yang paling penting sebagai guru kita harus sabar mengajarkan mereka, karena memang terkadang ada murid2 yg tdk bsa menangkap pelajaran yang cepat,,oleh karena itu sikap sensitive positif jadi seorang guru juga diperlukan, tapi tetap tegas dan low profile, amin :)

aduh maaf ya kepanjangan komentnya,, semoga bermanfaat bagi kita semua,,
amin :D

owh ya maaf sebelumnya, saya mau memberi saran, artikel ini membiicarakan bahwa guru harus memberikan instruksi yang baik dan mudah dimengerti dalam proses pembelajarannya berdasarkan tingkatan bloom taxonomy,, nah saya masih ingin tau instruksi yang seperti apa yang efektif, mungkin bisa diberikan dengan contoh,, karena dalam artikel ini hanya dijelaskan mengenai pengertian instruksi, dan pengertian dari tingakatan2 taxonomy bloom,, ^^

Mungkin ada teman2 yang ingin membantu? ^^

Section B 2010 mengatakan...

Umi Salamah
2010110006
Math Department,,

*maaf kelupaan kasih identitas :D

Section B 2010 mengatakan...

Umi, fikri, good comments....
sebelumnya aku mau nanya kepada temen2 apakah Taksonomi Bloom ini teori atau fakta(postulate, properties). kalau setahuku taksonomi bloom itu adalah theori, mungkin temen2 pernah dengerkan perubahan taksonomi bloom, karena memang teori itu bersifat putar balik, tidak seperti fakta yang selama tidak akan berubah.

stop tunggu dulu, jangan anggap saya tidak stuju dengan taksonomi bloom, saya setuju dengan taksonomi bloom, saya setuju dengan HOT dan LOT. saya hanya menyamppaikan ini merupakan teori, mungkin sekarang dianggap "Berkresi" lebih baik dari "Remembering", siapa tahu nanti 100 tahun yang akan datang urutan taksonomi bloom menjadi terbalik, karena sekali lagi teori bersifat putar balik, serba tidak pasti.

bagaimanapun teori tidak semuanya salah. ada juga teori yang benar,dulu aristoteles menyatakan bumi itu datar, itu teori, kemudian dibantah dengan teori galileo yang menyatakan bumi itu bulat. teori galileo kemudian menjadi fakta ketika manusia telah bisa pergi ke luar angkasa, ddan memotret bumi dari luar angkasa.

ups maaf jadi agak ngelantur...
ayo kita sama-sama mengingat Assesment EP semester 1, kalau tidak salah kita melakukan EXIBITION, yang di hadiri oleh mahasiswa, dosen, staf, dan juga anak2 dari sekolah dasar. kalau menurutku exibition ini termasuk assessment yang tergolong "Berkreasi". walaupun kita diberi kesempatan berkreasi yang seluas-luasnya, tapi kekita lihat kenyataannya, ada beberapa orang yang tidak bekerja, atau kerjaannya di back up orang lain karena dia tidak datang diskusi, dan saat hari H pun ada beberepa yang tidak mengusai materi untuk presentasi ke pengunjung. tapi kita mendapat nilai dalam kelompok. validkah itu?

kembali ke topik, yang aku utarakan diatas, saya setuju untuk mengembangkan Lesson plan berdasarkan Taksonomi bloom, sekreatif dan seinovatif mungkin. tapi selain itu kita harus membangun interaksi siswa dengan baik (tadi malam nonton lagi "front of the class" bagus banget, kayaknya bisa tuh dicontoh), karena lesson plan bagus, assessment yang kita gunakan bagus, tapi tidak ada interaksi dengan murid,, sama aja bohong.
hehehe..

Khoirul Umam
2010110038

Section B 2010 mengatakan...

Aduh semalem aku udah komen dr blok aku ko ga ada yah, komen lg deh..

Setuju banget deh sama kalian.. bahwa dalam membuat lesson plan termasuk assessment didalamnya harus mengacu pada taxonomy bloom untuk mengembangkan critical thinking siswa. Tapi jangan lupa, jangan hanya berfokus pada taxonomy bloom. Seperti apa yang telah kita pelajari di mata kuliah TLNLAG sebelumnya tentang "provide developmentally appropriate learning task" . Dalam penyampaian materi dan pemberian assessment harus disesuaikan dengan siswa. Maksud dari sesuai disini adalah sesuai dengan usia siswa, latar belakang keluarga siswa (ekonomi), lingkungan dan tempat tinggal siswa.

Mari saya perjelas dengan contoh ketidak sesuaian yang pernah diberikan pak obert, seperti memberikan assessment menggambar laut pada anak gunung, memberikan tugas yang mengharuskan penggunaan komputer bahkan internet pada siswa di daerah terpencil,dll.

Devi Heryanti
2010110010

wiyarsih mengatakan...

saya sangat setuju dengan kalian semua, kita sebagai calon guru dituntut untuk menjadi kreatif dlam memberikan instruksi dan dalm mengatur jalannya kelas.

untuk menerapkan taksonomi bloom kita harus creative dalam memberikan assignment dan assessment.

Posting Komentar