Pages

Minggu, 16 Oktober 2011

sintha kusuma wardhani ..komen untuk artikel

sipp .. setuju ..
apalah arti konten tanpa pengetahuan cara mengajar yang efektif .hehehe
 ya  itulah yang kebanyakan tidak dipahami oleh seorang guru, mengajar tanpa mengetahui apakah siswanya nyaman dan paham dengan apa yang disampaikannya. jadi alangkah lebih bijaknya jika kita memberikan hak seorang siswa dimana siswa berhak mendapatkan kebutuhannya dalam proses belajar mengajar yang kebenyakan guru lupa akan hal tersebut yaitu perasaan nyaman untuk mereka ..
semoga kita menjadi guru yang ahli untuk siswa2 kita ..pandai dalam materi dan pandai dalam membuat kelas menjadi efektif hingga siswa paham dan nyaman dengan apa yang kita sampaikan.amin
sintha kusuma wardhani
2010110014

sintha kusuma wardhani ..komen untuk artikel

sipp .. setuju ..
apalah arti konten tanpa pengetahuan cara mengajar yang efektif .hehehe
 ya  itulah yang kebanyakan tidak dipahami oleh seorang guru, mengajar tanpa mengetahui apakah siswanya nyaman dan paham dengan apa yang disampaikannya. jadi alangkah lebih bijaknya jika kita memberikan hak seorang siswa dimana siswa berhak mendapatkan kebutuhannya dalam proses belajar mengajar yang kebenyakan guru lupa akan hal tersebut yaitu perasaan nyaman untuk mereka ..
semoga kita menjadi guru yang ahli untuk siswa2 kita ..pandai dalam materi dan pandai dalam membuat kelas menjadi efektif hingga siswa paham dan nyaman dengan apa yang kita sampaikan.amin
sintha kusuma wardhani
2010110014

Sabtu, 15 Oktober 2011

Micro Teaching


Ada dua hal utama yang memberikan pengaruh besar terhadap efektivitas proses pembelajaran di kelas, yaitu kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran (Knowledge Acquisitions) dan kemampuan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran tersebut (Pedagogical Skills). Kedua kemampuan tersebutlah yang menjadi dasar bagi seorang guru dalam membuat rencana pembelajaran. Namun pada umumnya, hal yang hingga saat ini masih diutamakan adalah kemampuan guru dalam menguasai materi (content) pembelajaran. Padahal dalam kenyataannya tanpa kemampuan pedagogik yang tinggi, seorang guru akan cenderung mengalami kesulitan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bahkan telah ia kuasai dengan matang.
Pembelajaran yang efektif barulah akan tercipta ketika seorang guru mampu mengintegrasikan pengetahuan yang ia miliki kedalam proses pembelajaran, melalui cara penyampaian yang dapat mengarahkan siswa untuk menguasai materi baik secara konsep maupun pengaplikasian dari konsep tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan banyak Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Universitas Pendidikan dalam meningkatkan kemampuan pedagogik mahasiswa calon guru saat ini adalah dengan memberikan kesempatan bagi para mahasiswa calon guru untuk melakukan Micro teaching.
Micro teaching adalah suatu kegiatan latihan belajar-mengajar bagi mahasiswa calon guru untuk mengembangkan kemampuan mengajarnya dan sebagai media latihan berinteraksi dengan siswa. Simulasi pembelajaran dikelas tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa calon guru untuk mempelajari mengenai bagaimana cara menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Melalui simulasi pembelajaran tersebut diharapkan para mahasiswa calon guru dapat meningkat kemampuan mereka dalam mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang antusias, juga kemampuan dalam  memilih metode pembelajaran yang tepat.
Micro teaching adalah salah satu mata kuliah yang pada umumnya diberikan kepada mahasiswa calon guru sebelum mereka melakukan tugas PPL. Namun berbeda dengan STKIP Kebangkitan Nasional yang sejak awal semester sudah mulai menyediakan beberapa mata kuliah yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pedagogik mahasiswa calon guru. Mata Kuliah tersebut adalah Educational Psychology (Semester 1), Theories and Pedagogies in Teaching and Learning Mathematics (Semester 2) dan juga Principles of Effective Teaching and Assessment (Semester 3). Kegiatan Micro teaching sudah banyak dipraktekkan mahasiswa calon guru di STKIP Kebangkitan Nasional sejak awal semester. Sehingga simulasi pembelajaran di kelas tersebut menjadi hal yang tidak asing lagi bagi kami. Dengan mempelajari beberapa mata kuliah pedagogik tersebut, kami diharapkan mampu meningkatkan kemampuan kami dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Dan kegiatan micro teaching merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang efektif yang dapat membantu kami dalam meningkatkan kemampuan pedagogik kami.

by : Prio Anugerah, Ratu bulkis, Susi Dariah

Sabtu, 08 Oktober 2011

maaf teman-teman ada yang bisa membantu saya? saya selalu tidak dapat mengkomen diblog ini jadi maaf ya selalu saya post komen saya..

waw... good posting and good conclusion..

instruksi merupakan hal yang tidak kalah penting dalam kegiatan belajar mengajar,,,dimana, instruksi guru lah yang akan berpengaruh terhadap pemahaman siswanya..instruksi yang baik dan menarik akan jauh lebih baik dan mempermudah siswa dalam kegiatan belajar mengajar.. bukan menjadi permaslahan harus memakai metode yang mana yang paling baik, namun akan jauh lebih baik harus memakai metode apa yang cocok kepada siswa dan kondisi kelasnya..

-semua model instruksi sangat baik jika digunakan pada tepat sasaran dan kondisi, namun tidak akan maksimal tanpa perhatian dan pemahaman seorang guru terhadap siswanya-

semua model akan sangat baik jika dikendalikan dengan baik ,,, dan guru lah yang dapat mengendalikan model tersebut ....karena setiap kelemahan dari setiap model dapat diminimalkan dengan bagaimana guru itu mengatur dengan baik model tersebut.. jadi bukan model yang mana yang menentukan baik atau tidaknya instruksi tapi bagaimana guru menjalankan model tersebut...apakah berhasil atau tidak ...

thax kawan .. artikel yang baik

sintha kusuma wardhani

2010110014

Jumat, 07 Oktober 2011

MODELS OF INSTRUCTION (Artikel)


MODELS OF INSTRUCTION
                Salah satu hal yang penting dalam proses belajar mengajar adalah “Instruksi Guru” atau yang lebih dikenal dengan Models of Instruction. Dalam dunia pendidikan banyak sekali model – model dan instruksi dalam proses pengajaran dikelas, namun yang paling banyak dan sering digunakan oleh para tenaga pengajar diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. DIRECT INSTRUCTION
Model ini lebih mengacu pada sistem yang dikenal dengan TCL (Teachers Center Learning) yang mana guru berperan aktif sebagai sumber informasi dan ilmu yang disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Berikut salah ilustrasi yang menggambarkan proses pengajaran dengan menggunakan Direct Instruction :




ü  Kelemahan :
1.       Guru tidak bisa memonitor masing – masing dari siswa yang berada didalam kelas
2.       Siswa lebih bersifat pasif dalam kelas
3.       guru terlalu menekan pada kognitif siswa yang berakibat terhadap psikologi dan tingkat stres siswa.
ü  Kelebihan :
1.       Siswa lebih mendapatkan bimbingan langsung dari guru
2.       Guru memberikan berbagai informasi dari sumber – sumber yang variatif
3.       Guru membantu siswa dalam menyampaikan informasi dalam berbagai cara yang berbeda

B.      LECTURE DISCUSSION
Model pengajaran ini lebih melibatkan siswa dalam kegiatan belajar bila mengajar dibandingkan dengan model Direct Instruction. Model ini meposisikan gur sebagai pengantar dalam penyampaian informasi, sedangkan siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya yang dihubungkan dengan pengalaman dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ilustrasi dari model Lecturer Discussion :





ü  Kekurangan :
1.       Memunculkan kemingkinan kegiatan dikelas keluar dari lessom plan yang sudah dipersiapkan
2.       Terkadang materi tidak disampaikan dengan maksimal
3.       Waktu kurang effisien

ü  Kelebihan :
1.       Lebih menjadikan siswa lebih aktif dan bebas berpendapat
2.       Lebih mengetahu tingkat pemahaman siswa dalam materi tersebut
3.       Mengasah critical thinking dan kemampuan berbicara siswa




C.      Guided Discovery
Model ini merupakan sebuah pengajaran yang memberikan kesemapatan kepada siswanya untuk mengaplikasikan, mengubungkan dan berinteraksi langsung antara materi pembelajaran dengan kehidupan dan lingkungannya. Dalam model ini guru berperan sebagai guide (pembimbing) dan membantu siswa dalam kegaiatan pembelajaran tersebut. Berikut ilustrasi model tersebut :



ü  Kekurangan :
1.       Siswa memiliki pengetahuan dan pengalaman belajar yang berebda – beda berdasarkan interaksinya dengan lingkungan dan pengalaman masa lalunya (prior knowledge).
2.       Kurangnya efisiensi waktu karena dalam proses pembelajaran dibutuhkan waktu yang lebih lama

ü  Kelebihan :
1.       Siswa langsung dapat mengaplikasikan, mengubungkan materi pemebalajaran dengan kehidupannya
2.       Siswa lebih aktif dan mengasah siswa untuk melihat dari berbagai sudut pandang

D.      Coopertaive Learning
Model pembelajaran yang dalam parketknya siswa dikelompokkan kedalam group –group kecil. Guru berperan aktif sebagai fasilitator dan juga sebagai pengarah materi yang akan didiskusikan dan dikaji dalam masing – masing group. Berikut ilustrasinya :






ü  Kekurangan :
1.       Terkadang memberikan peluang lebih kepada siswa untuk membahasa topik diluar konteks pelajaran dan juga melakukan aktivitas diluar kegiatan belajar dan diskusi.
2.       Guru kurang maksimal dalam mengontrol dan mengawasi masing – masing siswa dalam group
3.       Meberikan peluang kepada siswa untuk pasif berdiskusi dalam kelompoknya.


ü  Kelebihan :
1.       Siswa lebih cenderung aktif dan tidak cepat merasa bosan dan stres
2.       Siswa bisa berbagi pengetahuan pemahaman dan penagalamannya dalam groupnya
3.       Merangsang siswa untuk belajar dan mebaca literatur sebelum mengikuti pengajaran yang menggunakan model ini.

Selanjutnya kita sebagai calon guru dan tenaga pengajar selaykanya dapat menetukan dan memilih model pengajaran yang paling efektif dikelas kita. Tidak ada sebuah model yang paling bagus dan paling efektif diantara yang lainnya, semua tergantung kebutuhan dan keadaan masing – masing kelas. “setiap orang berbeda maka perlakuannya juga berbeda, setiap siswa dan kelas juga berbeda maka model dan intruksi yang diberikan juga berbeda – beda”



Created BASI (Banyak Aksi) :
1. Ahmad Fikri
2. Septy Cartika Sari
3. Devi Haryati
4. Diyanta Wiga Pratama

Sabtu, 01 Oktober 2011

maaf teman lagi lagi saya tidak bisa masuk melalui komentar..

nice topic for group 2 ..
yupp .benar sekali jika guru yang baik dapat memberikan instruksi yang baik pula..dengan menggunakan bloom taxonomy guru dapat melihat dan menilai sampai sejauh mana pemahaman seorang siswa dalam kegiatan pembelajaran. namun perlu diingat kembali penting untuk guru " understanding your student" karena dengan kita mengerti siswa kita kita juga dapat memberikan instruksi yang tepat untuk mereka... sebaik apaun instruksi tanpa mengerti seorang siswa semua NIHIL ..
bloom taxonomy= konsep=pemahaman=mengerti=berhasil ...
 so..use the bloom taxonomy for your learning ..
karena bloom taxonomy akan membangun pemahaman siswa secara bertahap dan terkonsep jelas...
 good topic friends..
thx ..
sintha kusuma wardhani
2010110014