Pages

Jumat, 09 Desember 2011

Assessmen dalam proses belajar mengajar


                Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang berkualitas bagi setiap warga Negara.  Terwujudnya pendidikan yang berkualitas juga harus dibarengi dengan adanya peningkatan kualitas pembelajaran di dalamnya. Ada banyak cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaraan secara keseluruhan salah satunya adalah dengan memberikan penilaian (assessmen). Perlu diketahui bahwa assessmen sendiri memiliki makna yang berbeda dengan evaluasi. Angelo (1991, hal. 17 dalam Dalton, 2009) mendefinisikan assessmen sebagai suatu metode sederhana yang dapat digunakan oleh sekolah untuk mengumpulkan umpan balik, baik itu di awal maupun setelah proses belajar berlangsung tentang seberapa baikkah siswa telah memahami materi yang diajarkan. Sedangkan menurut Depag yang dikutip Sridadi (2007, dalam Dalton, 2009), penilaian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang ditetapkan sehingga dapat dijadikan dasar untuk menentukan langkah selanjutnya. Dan dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa asessmen atau penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan menguji kompetensi siswa dalam proses belajar mengajar.
            Ada beberapa tipe tipe penilaian yang biasa dilakukan oleh guru ketika proses belajar mengajar berlangsung. Penilaian formatif dan penilaian summatif. Meskipun tes dan ujian tidak akan dihilangkan dari sekolah, cara belajar siswa dapat lebih baik ketika informasi dari berbagai macam penilaian digunakan untuk menginformasikan pelajaran, memberikan masukan dan evaluais produk dan penampilan.  Dan jenis penilaian yang berlangsung sebelum dan selama pelajaran disebut sebagai penilaian formatif. Beberapa strategi dan penilaian formatif ini dapat memberikan para sisiwa dan guru berbagi bentuk informasi yang diperlukan untuk meningkatkan pelajaran dalam hal :
  1. Strategi untuk mengukur kebutuhan siswa, seperti mneguji Strategi untuk mengukur kebutuhan siswa, seperti menguji pekerjaan siswa, menganalisa grafik organiser, dan brainstorming
  2. Strategi untuk mendorong pengarahan diri sendiri, seperti penilaian diri sendiri, tanggapan teman, dan kerja sama kelompok
  3. Strategi untuk memantau perkembangan, seperti observasi informal, catatan pribadi, dan catatan pelajaran
  4. Strategi untuk memeriksa pemahaman,seperti jurnal, wawancara dan mengajukan pertanyaan informal
Ketika penilaian formatif dapat memberi para siswa dan guru informasi tentang sebaik apa mereka melakukan proyek, di sisi lain guru juga diminta untuk memberikan laporan terhadap cara belajar siswa di setiap akhir unit atau proyek tertentu. Para siswa juga ingin dan perlu mengetahui sebaik apa mereka telah melakukan. Dan penilaian dimana dilakukan diakhir pembelajaran dalam 1 tahun, digunakan untuk mengetahui pemaham siswa secara keseluruhan, inilah yang disebut dengan penilaian sumatif.
Penilaian sumatif, seperti tes setiap unit atau bab, dapat memberikan informasi berguna jika para guru dan siswa mengambil waktu untuk lebih memperhatikan mereka. Para guru dapat menemukan daerah kelemahan untuk membahasnya lebih dalam di pelajaran berikutnya dan dengan kelompok siswa. Para siswa dapat mengidentifikasi daerah yang bermasalah dan menetapkan tujuan untuk pelajaran di masa depan.

24 komentar:

Section B 2010 mengatakan...

"Penilaian sumatif, seperti tes setiap unit atau bab, dapat memberikan informasi berguna jika para guru dan siswa mengambil waktu untuk lebih memperhatikan mereka. Para guru dapat menemukan daerah kelemahan untuk membahasnya lebih dalam di pelajaran berikutnya dan dengan kelompok siswa. Para siswa dapat mengidentifikasi daerah yang bermasalah dan menetapkan tujuan untuk pelajaran di masa depan.", maaf mengutip keterangan kalian, tapi saya jadi bingung, lalu bedanya sumative dengan formative apa ya??

Section B 2010 mengatakan...

prio Anugrah M (2010110002)

quarta lia mengatakan...

seperti yang kemarin Ibu Lidya telah jelaskan.Kalau tidak salah,,Bi Lidya bilang kalau Penilaian tersebut dianggap sebagai bentuk dari penilaian summatif jika di bab selanjutnya kita tidak membahas bab yang ada kaitannya dengan hal tersebut. yang artinya this assessment is used after the instruction finished. Itu yang kami maksud prio.

nah,,dianggap sebagai penilaian formatif bila penilaian tersebut dilakukan selama instruksi berlangsung. maksudnya ketika di bab ini kita membahas tentang model of instruction part 1, di minggu selanjutnya kita membahas model of instruction part 2,,nah,,instruksinya masih sama kan???dan ketika guru melakukan pre test and post test di bab itu, itu bagaian dari penilaian formatif.

kalau semisal test itu ditujukan untuk menilai apakah siswa sudah memahamai materi tentang model of istruction part 1 and part 2 dan sebelum melanjutkan ke bab selanjutnya ada test seperti ulangan harian ataupun presentasi maka itulah yang dimaksud dengan penilaian summatif.

sama kan..tujuannya dengan midterm yang kita lakukan. itu adalah bentuk penilaian summatif. karena setelah midterm, kita tidak membahas materi yang ada hubungannya dengan materi sebelum midterm,,,hemt,,,kalo masih belum jelas,,,
maybe we will have a short discussion.
hehehe

himmatul 'aliyah
2010110030

Section B 2010 mengatakan...

for instance Prio, lihat tujuan dan waktu pelaksanakan test tersebut. apabila dilakukan di akhir suatu periode dengan materi yang tidak hanya satu bab, dan tujuannya adalah untuk mengukur pencapaian siswa selama periode tersebut dengan tidak akan diikuti perbaikan KBM dalam bab2 tersebut, maka bisa dikatakan summative. dan perlu diingat remedial itu merupakan sarana perbaikan nilai saja bukan perbaikan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan guru da murid dalam prosesnya.. semoga dapat menjawab..



Lia dkk penjelasan menarik dan jelas. tapi saya ingin sedikit diskusi mengenai relasi kedua tipe penilaian diatas karena sepertinya belum diangkat.menurut hemat saya, penilaian summative dan formative itu memiliki keterkaitan, dengan diadakannya test formative, pendidik dapat mengetahui letak kekurangan pembelajaran dan memperbaikinya. perbaikan tersebut dapat digunakan sebagai acuhan dalam membuat tes sumative yang dapat mengukur siswa. sehingga kedepannya dengan mempertimbangkan tes formative, tes sumative tidak salah sasaran dan keduanya mampu mengukur pencapaian siswa secara detail dan kontekstual. bagaimana menurut anda?

Deshinta

Section B 2010 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Section B 2010 mengatakan...

menanggapi juga pertanyaan prio, jawabanyya hampir serupa dengan apa yang diutarakan sama Deshinta, "Tergantung waktu dan tujuan dari tes tersebut" itulah yang menjadikan apakah sebuah penilaian itu disebut dengan summative ataukah formative. Dikatakan Formative apabila tujuannya untuk mengambil sebuah feedback atau masukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran (bagi siswa) dan metode pengajaran (bagi guru) pada pembelajaran selanjutnya. Sedangkan Summative ya seperti yang dijelaskan diatas bahwa goal - nya untuk mengetahui kualitas dan kesuskesan pencapaian dalam proses pembelajaran.


"Comment on Deshinta's Comment :)"
kalau menurutku, hubungannya formative dapat memberikan memiliki peran penting dalam hasil yang dicapai ketika summative dilakukan. Mengapa ? karena dari formative akan muncul feedback tentang proses pembelajaran yang sudah berjalan. tujuannya untuk memperbaiki model pengajaran dan kualitas pembelajaran selanjutnya, sehingga secara tidak langsung hal ini akan berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai dalam summative.
sehingga menurut saya summative maupun formative hendaknya dilakukan secara maksimal, karena keduanya saling berkaitan dan berandil besar dalam mengukur proses pembelajaran.

kalau boleh saya ilustrasikan, assessment (formative & summative) bagaikan sebongkah cermin. Kita bisa melihat apakah kita sudah rapi atau belum, apakah kita sudah 'pas' apa belum, apakah model pembelajaran kita sudah efektif atau belum, apakah sudah sesuai dengan standart dan harapan ataukah belum.
tentu teman - teman (apalagi yang perempuan, heheh) juga taulah seberapa penting cermin ketika kita berdandan. sehingga samalah pentingnya assessment dalam proses pembelajaran :)

FIKRI AL FATTAH

Section B 2010 mengatakan...

Artikel yang bagus. jadi kita sebagai calon guru bisa menggunakan kedua assement tersebut ketika kita telah mengajar nanti. jangan sampai kita hanya menggunakan satu macam assessment saja seperti hanya menggunakan assessment sumative saja karena menurut saya ketika guru hanya menggunakan assessment sumative saja itu berarti dia tidak objective, dia hanya melihat hasil akhirnya saja, dia tidak melihat proses nya. dan lakukan lah assessment sebaik mungkin dan se-objektive mungkin. :)

Regard
Septy Cartika Sari
2010110036

Section B 2010 mengatakan...

saya setuju bangat sama septy,seorang guru tidak hanya melihat hasil ujian dari siswanya aja tanpa melihat proses penyelesainya seperti apa. sebagai seorang guru seharusnya bisa mengabungkan penilaian formative dan summative, dan sebelum melakukan penilaian harus disediakan rubriknya terlebih dahulu agar penilaian tersebut objective. ^-^

by
ratu bulkis
2010110046

Jefri Saputra mengatakan...

Bagus, ini memang benar-benar yang harus dilakukan oleh guru dalam melakukan penilaian agar makna dari belajar mengajar itu benar-benar terealisasikan. Tapi, saya punya suatu permasalahan yang ditakutkan akan terjadi (bisa jadi ini sebagai bahan kita nanti, bagaimana mungkin kita dapat menilai dalam perbedaan karakter masing-masing siswa apalagi kita harus fokus pada standar kompetensi (artikel sebelumnya)?

sintha kusuma wardhani SSE math mengatakan...

ok jefri pertnayaan diterima .hehhe
menurut sinta, kenapa ga mungkin kita bisa menilai siswa yang memiliki karakter yang berbeda?toh memang tugas kita menilai siswa kan ? dan didalam kelas juga bermacam karakter masing-masing siswa kan? jadi apa yang tidak mungkin? berbicara standar kompetensi, hal itu merupakan tujuan yang mutlak harus dipenuhi oleh masing-masing siswa karena hal tersebut merupakan tujuan dari proses belajar mengajar .benar kah? dan assessment dilakukan harus melihat pada tujuan pembelajaran , dimana assessmant yang dilakukan harus ada unsur-unsur standar kompentensi/tujuan yang dimiliki dalam pembelajaran,, dan kita juga mengetahui tidak hanya satu macam penilaian yang dilakukan oleh guru , banyak macam penilain yang dapat dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi masing-masing siswa dengan berbagai macam karakter ..dan ini juga merupakn fungsi dari assessment untuk melakukan evaluasi baik guru maupun siswa ...
begitu sobat ...semoga menjawab ..

sintha kusuma wardhani
2010110014

Section B 2010 mengatakan...

oke, menanggapi komentar-komentar diatas.. setiap anak memang berbeda dengan kecenderungan kecerdasan yang dimiliki masing-masing. Namun menurut salah satu buku, setiap anak memiliki beberapa kecerdasan, hanya hanya satu yang memiliki kecenderungan paling besar. Memberikan jenis assessment yang beragam saya rasa bisa memfasilitasi keberagaman karakter siswa. Disamping itu juga bisa menstimulus kecerdasan di bidang lain yang memang tidak cenderung dimiliki siswa. Dengan groupwork mereka juga bisa saling belajar satu sama lain ketika metode yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakternya.

Devi Heryanti
2010110010

Section B 2010 mengatakan...

berbicara mengenai memahami karakter siswa dan dapat memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan karakter yang berbeda terkadang memang lebih mudah dibandingkan di praktekkan.. it's my opinion..

tentunya sabagai guru kita menginginkan agar smeua siswa dapat mengikuti n mengerti semua proses pembelajaran, tp tak dapat dipungkiri terkadang guru tidak bisa mengcover semua itu..

kita jg tidak slalu bsa memaksakan diir kita sbgai guru utk menyesuaikan semua kehendak murid yang mempunyai minat tersendiri dan gaya belajar sendiri..

setuju sm sinta bahwa assesment jg sesuai dnegan tujuan pembelajaran, kita jg hendaknya menanamkan kpd siswa akan nilai-nilai dibalik itu, hidup itu tantangan, seseorang harus bsa beradaptasi, tak hanya dijejalkan dgn apa yg ia senangi saja, tp coba beradaptasilah ketika hal tersebut bisa berdampak positif :),,

salah satunya yg telah disebutkan oleh devi yaitu diskusi,,

walaupun ada anak yg tidak suka diskusi coba dibimbing, n itu trgantung bagaimana cara guru menyampaikan pelajaran n makna dr pembelajaran itu, walaupun tdk slamanya hrus games or pembelajaran yg menarik

terima kasih

Umi Salamah
2010110006

^o^

Iis mengatakan...

wow,, komentar-komentar yang sangat menarik...... berbicara tentang penilaian sepertinya tidak akan ada habisnya.
Saya sangat setuju dengan pendapat teman-teman yang sebelumnya.
Penilaian memang sangat penting dalam pembelajaran, itulah sebabnya penilaian harus dilakukan tidak saja diakhir pembelajaran tetapi bahkan harus dilakukan sebelum dan selama pembelajaran.
Menanggapi salah satu pertanyaan diatas tentang hubungan antara penilaian formatif dengan penilaian sumantif, menurut saya jelas ada korelasi karena penilaian sumantif dapat terlaksana apabila penilaian formatif telah dilakukan. Contoh nyatanya adalah raport. Raport akan ada terisi ketika guru telah menyelesaian penilaian formatif yang kemudian diteruskan dengan penilaian sumantif sehingga terciptalah nilai-nilai yang tertera dalam raport. Oke,,, sekian dari saya,,,,, ada lagikah yang mau menambahkan?

Section B 2010 mengatakan...

yah setuju dengan teman-teman, kini bentuk -bentuk penilaian mulai beragam...entah dalam sebuah nilai pasti, interval nilai maupun dalam benyuk essay. Kesemua hal tersebut dibentuk untuk dapat memenuhi kebutuhan yang setiap siswanya...
apalagi sekarang dengan adanya karakter bangsa yang hanya dapat dinilai secara sikapnya.

Ayu Yuliyanti Purwandari
2010110016

Fransiska Indah mengatakan...

Setuju sama koment2 awal, d.liat darintujuannya dulu . setuju juga sama koment.nya fikri . asssessment = cermin buat kita sebagai guru .

mau nambahin aja sih, kita sebagai guru juga diharapkan menyiapkan berbagai macam, bervariasi assessment yang kita gunakan, tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan siswa. karna itu pendekatan secara personal juga penting buat guru, supaya si guru tahu bagaimana karakter siswa-siswanya :)

*Fransiska Indah
*2010110012

Section B 2010 mengatakan...

sebelumnya terima kasih kpd teman2...

Oke, saya akan mencoa menanggapi apa yang dikatakan Desinta.

summative dan formative memang memiliki keterkaitan karena ada sebagian tes ketika kita memerikan tes formative secara tidak langsung kita juga melakukan tes summative atau sebaliknya. Contohnya paper di matakuliah B. indonesia pak Iwan kemarin. Tugas tersebut memang tugas akhir atau final term tetapi setiap minggu kita diharapkan untuk memberikan perkembangan dr paper tersebut sebagai proses penilaian. Seperti yang sudah saya jelaskan di e-reflection saya bahwa yang membedakan antara sumamative dan formative adalah tujuan dan waktu dari penilaian tersebut.

Ell

Section B 2010 mengatakan...

Bagaimana caranya untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya?
Dwi Sintia
2010110020
Mathematics Department
Section B

Section B 2010 mengatakan...

Apakah dengan adanya memberikan sebuah penilaian, hal itu dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, dalam hal apa kita bisa melihat bahwa sebuah penilaian itu bisa membantu meningkatkan kualitas pembelajaran, contohnya saja UN, yangmana UN adalah sebuah bentuk penilaian juga dalam bentuk sumative, yangmana UN dijadikan sebagai penilain akhir dari selama siswa belajar di sekolah. Namun, pada faktanya, penyelengaraan UN, yang tidak dapat dipungkiri juga bahwa banyaknya kunci jawaban yang beredar untuk soal UN, dan apakah hal tersebut masih bisa dikatakan bahwa penilaian merupakan jalan untuk meningkatakan sebuah kualitas pembelajaran?
Dwi Sintia
2010110020
Mathematics Department
Section B

Ita Suci Pertiwi mengatakan...

menangapi pernyataan indah saya setuju karena memahami karakter siswa, dan membuat assessment yang bervariasi memang sangatlah penting. dan rubric penilaianpun harus sesuai dengan assessment itu sendiri, serta memiliki tujuan penilaian yang jelas.
semoga kita menjadi guru yang dapat membuat assessment yang bervariasi. serta dapat memahami karakter siswa.

Ita Suci Pertiwi mengatakan...

dwi lihat tujuan penilaian sumatif itu sendiri. penilaian sumatif tujuannya untuk mengetahui apakah siswa dapat ke tingkat selanjutnya. dan apabila masalah UN kan beredarnya kunci jawaban itu karena orang-orang yang tidak bertanggung jawab. dan bukan karena kesalahan tujuan penilaian tersebut. dan sekarang penilaian untuk luluspun tidak hanya dilihat dari UN tetapi dilhat dari berbagai aspek.

Section B 2010 mengatakan...

untuk meningkatkan kuallitas pembelajaran,,, menurut saya harus ada peningkatan di segala aspek,,, fasilitaslah, kurikulumlah,,, dan yang paling penting kualitas guru,,, karena guru yang berkualitas akan memberikan pembelajaran yang efektif dan tentunya berkualitas,, jika gurunya berkualitas maka assessment yang dilakukannya pun akan berkualitas,, baik prnilaiannya formatif atau summative jika yang melakukan guru yang berkualitas,,, tentunya akan menjadikan pembelajaran yang berkualitas...

khoirul umam

Section B 2010 mengatakan...

Saya suka artikel ini, namun banyak kata-kata yang salah. saya juga kurang puas dengan pembahasan summative assessment dan formative assessment itu sendiri. terimakasih.

Unknown mengatakan...

hanya memberi tanggapan dwi,
penilaian dapat menjadi kemajuan dari suatu sekolah, bahkan kurikulum. karena itu menjadi bahan masukan yg pasti... menjadi evaluasi yg utama dari pembelajaran.

Unknown mengatakan...

dan tentu kita sebagai guru, maka kita wajib untuk mengetahui penilaian yang bersifat summatif dan formatif, demi peningkatan mutu penyampaian pengajaran guru dan pencapaian siswa...

Posting Komentar